Bismillah walhamdulillah,
Allahumma sholli ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Imam Ghazali menyatakan dalam kitab Ihya’nya bahwa Allah SWT menyebut perkataan sabar lebih dari 70 kali dalam Al-Quran.
Ibnu Qayyim pula dalam Madrij As-Salikin menukilkan daripada Ahmad bin Hanbal, perkataan sabar dalam kitab Al-Quran diulang sebanyak 90 kali
Abu Talib Al-Makki menyatakan bahwa sebilangan ulama berkata:
“Apakah ada perkataan yang lebih mulia daripada perkataan sabar yang Allah nyatakan lebih daripada 90 kali dalam al-Quran? Kami tidak mengetahui perkataan yang lebih banyak melainkan perkataan ini.”
Al-Qaradhawi menyatakan, perbedaan pada penentuan bilangan perkataan tidak menjadi masalah.
Hal ini karena terdapat perkataan akar ‘sabar’ yang sememangnya terbentuk dari tiga huruf yang dihitung satu.
Namun, terdapat perkataan lain yang terbentuk daripada huruf ini; maka ia dihitung sebagai perkataan yang lain.
Terdapat pelbagai makna sabar; antara lain seperti berikut:
Sabar boleh diartikan sebagai menahan dan mencegah.
Sabar juga boleh membawa maksud gelisah dan bimbang.
Dalam Al-Quran, sabar bermaksud menahan jiwa (perasaan) daripada sesuatu yang dibenci bagi mendapat keredhaan Allah Taala.
Pembahagian sabar adalah seperti berikut:
Pertama : Sabar dalam melakukan ketaatan seperti sholat, sedekah dan lain-lain; bahkan sabar menghadapi rasa berat untuk beribadat kepada Allah SWT.
Kedua : Sabar meninggalkan perkara diharamkan; serta sabar melawan hawa nafsu.
Ketiga : Sabar menghadapi kesusahan dan kepayahan yang menimpa diri kita ; ada penyakit, musuh-musuh dalam kehidupan bermasyarakat, hawa nafsu, musuh-musuh Islam yang menentang dakwah di sekeliling kita.
Sabar dalam Al-Quran sebagaimana dalam ayat di bawah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).
(Alquran Surah Ali Imran : 200)
Sabar yang pertama ialah sabar dalam mengerjakan ketaatan, meninggalkan maksiat, penyakit dan kesusahan; adalah masalah dalaman kita sendiri.
Sabar yang kedua ialah dalam perjuangan menghadapi musuh-musuh yang menentang dan melakukan berbagai kejahatan; semisal menyakitkan hati kita atau menyiksa kita (menahan pangkat, menahan perniagaan, memenjarakan dengan kolusi taktik, atau melakukan kejahatan lainnya kepada keluarga).
‘Ribath’ yaitu menjaga pengkalan; tiap-tiap orang dengan tugas masing-masing. Nabi SAW bersabda ;
٢٦٧٨ – حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَالرَّوْحَةُ يَرُوحُهَا الْعَبْدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ الْغَدْوَةُ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا
2678. Telah bercerita kepada kami ‘Abdullah bin Munir, dia mendengar Abu An-Nadhar telah bercerita kepada kami ‘Abdur Rahman bin ‘Abdullah bin Dinar dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa’ad As-Sa’idiy RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Ribath (bersiap siaga) satu hari di jalan Allah lebih baik dari dunia dan apa saja yang ada diatasnya dan tempat cambuk seorang dari kalian di surga lebih baik dari pada dunia dan apa saja yang ada diatasnya dan berangkat pada awal hari (pagi) atau berangkat pada akhir hari (siang) untuk berperang di jalan Allah lebih baik dari pada dunia dan apa saja yang ada diatasnya. ”
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar:
(Surah Al-Baqarah 155).
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: “Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali.”
Kesemua di atas akan diberikan pahala jika mereka bersabar; dan sunnah kita mengucapkan innalillah apabila mendapat musibah seperti kebakaran dan lain-lain.
Ayat ini mengajar kita bersabar apabila ditimpa bencana; dan ianya mengajar kita supaya kembali kepada Allah.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira”.
(Surah Az Zumar 10).
Allah menjanjikan orang bersabar diberikan pahala yang banyak.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk;
(Surah Baqarah : ayat 153)

Para ulama menafsirkan sabar dalam ayat ini adalah dengan berpuasa.
Oleh itu, dalam puasa ini ada sabar; maka ia meliputi segala ujian.
Sholat (bersujud kepada Allah SWT) ketika ditimpa musibah dan kesusahan; untuk meneguhkan diri kita.