Home » Tahsin » Hamzah Washal dan Qata’ dalam Al-quran -Bag.1

Hamzah Washal dan Qata’ dalam Al-quran -Bag.1

alfatihah

Apakah wujud dalam bahasa arab, perkataan yang dimulai tidak dengan huruf hidup (berharakat)?

Jawaban: Tidak mungkin kecuali jika didepannya ada Hamzah Washal

Dalam ilmu tajwid kita mengenal dua jenis hamzah, yaitu Hamzah Washal dan Hamzah Qata.

Marilah kita lihat simak sama-sama apa perbedaan antara keduanya dan bagaimana membaca didalam al-quran supaya bacaan quran kita lebih tepat dan sempurna.

1. Hamzah Qata’

أَعْطَيْنَاك

قُرْءَانا

شَاء

Ciri-ciri Hamzah Qata’:
1. Berada di awal, akhir, atau tengah perkataan
2. Harakatnya Asli
3. Dibaca secara jelas baik pada saat bacaan “Wasal” atau “Ibtida
Di dalam Al-quran dengan rasm Utsmani (tengok al-quran cetakan Arab Saudi) kita bisa mengenali hamzah Qata’ dengan melihat harakatnya (fathah, kasrah, atau dhommah), baik hamzah berdiri sendiri (قُرْءَانا)atau hamzah berdiri diatas alif (أَعْطَيْنَاك).

2. Hamzah Washal

ٱلله

ٱقرَأ

ٱدْعُ

Ciri-ciri Hamzah Washal:
1. Berada di awal perkataan
2. Harakatnya tidak asli (bukan hamzah asli)
3. Tidak dibaca saat bacaan “Washal” namun dibacaa saat “Ibtida”
Contoh:
Lihat surah Al-Fatihah akhir ayat 5 dan awal ke 6

نَسْتَعِينُ ٱهْدِنا

1. Jika dibaca sambung akhir ayat ke 5 dengan ayat ke 6, maka akan Hamzah Washal (ٱ) akan dibuang, sehingga dibaca “nasta’inuHdina…”
2. Jika berhenti pada akhir ayat ke 5, maka ibtida pada ٱهْدِنا maka Hamzah Washal akan dibaca jelas dengan harakat Kasrah, sehingga berbunyi “iHdina..”

2.1 Kaedah membaca Hamzah Washal

 

2.1.1 Pada jenis perkataan Isim (kata benda/sifat)

  • Hamzah washal dibaca dengan harakat Fathah pada (ال)
  • Selain daripada (ال), pada 9 perkataan berikut ia dibaca dengan Kasrah

ٱمْرُؤٌا

ٱمْرَأَةٌ

ٱثْنَينِ

ٱثْنَتَينِ

ٱفْتِرَآءً

ٱسْتِكْبَارًا

ٱبْنٌ

ٱبْنَتٌ

ٱسْمٌ

* Dari yang diatas sebetulnya ada 2 yang dikategorikan sebagain Masdar Fi’il Maadhi 5 dan 6 suku kata seperti:

 ٱسْتِكْبَارًا , ٱفْتِرَآءً

adapun contoh lainnya yang merupakan Qiyas (persamaan)turunan dari kata kerja ini adalah

اختلف , استغفار

kesemuanya ada dalam Al-Quran.
2.1.2 Pada jenis perkataan Fi’il (kata kerja)
  •  Hamzah washal dibaca dengan harakat kasrah atau dhammah mengikut pada harakat huruf ketiga, dengan syarat bahwa harakat huruf ketiga itu adalah harakat asli

 Jika huruf ketiga berharakat dhommah, maka hamzah washal dibaca dengan dhammah

ٱنْظُر

Contoh diatas: Huruf ketiganya berharakat Dhommah, maka hamzah washal dibaca dengan harakat Dhommah berbunyi “unZhur”

           Jika huruf ketiga fathah/kasrah, maka hamzah washal dibaca dengan kasrah

 ٱنْطَلِقُو

Contoh diatas: Huruf ketiganya berharakat Kasrah, maka hamzah washal dibaca dengan harakat Kasrah berbunyi “inTholiquu

Bab Tambahan: Membedakan Perkataan Isim dan Fi’il

 

Ciri-ciri Isim:

1. Diawali dengan Alif Lam

2. Jika awal bukan alif lam maka akhirannya pasti huruf tanwin

3. Tidak mungkin huruf diakhiri oleh huruf sukun/mati

 

Ciri-ciri Fi’il:

1. Tidak mungkin akhirannya tanwin

2. Tidak mungkin akhirannya berharakat kasrah

 

Diatas ini adalah kaidah-kaidah umum dalam memahami hamzah washal dan qata’, In Syaa Alloh dalam bagian 2 akan kami bahas lebih detail mengenai perkataan-perkataan khusus dalam al-quran yang boleh dikatakan “anomali” atau Gharib dari kaidah diatas.

Untuk pembahasan lebih lengkap bisa merujuk kitab referensi pada catatan kaki dibawah ini.

Semoga pembahasan singkat ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan sahabat quran semua. Jika ada pertanyaan mengenai hal ini bisa di ketik pada kolom komentar dibawah.

 

Wallahu’alam

 

-Al Faqir Ilallah, Anggana Mahendra

 

========

Sumber

  1. Tajwid Al-Huruf & Mengenal Waqaf ( Dari Tariq As Syatibi dan Al-Jazari), karya Ust Mohd Rahim bin Jusoh, 2016
  2. سؤال و جواب فى علم التجويد 465, محمد هاشم عبد العزيز

Check Also

Kewajiban Belajar Ilmu Tajwid

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: