ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tidak akan menerima Hadiah Nobel Perdamaian jika dirinya dianugerahkan penghargaan tersebut.
Erdogan memberikan pernyataan itu setelah pemberian Nobel Sastra 2019 untuk Peter Handke, seorang penulis Austria yang menyangkal genosida Bosnia pada 1995.
Berbicara pada sebuah acara yang diadakan di Universitas Bilkent di Ankara terkait peringatan Hari Hak Asasi Manusia, Erdogan mengatakan Turki juga tidak akan berpartisipasi dalam upacara penyerahan Nobel tersebut.
“Pemberian hadiah kepada pendukung pembunuh seperti itu sama saja dengan keikutsertaan dalam penindasan,” ujar Erdogan.
Presiden menggambarkan Akademi Swedia sebagai sebuah yayasan yang bertindak secara politis dan ideologis.
Erdogan mengatakan bahwa dirinya akan menolak Hadiah Nobel Perdamaian jika suatu hari dia berhak mendapatkannya.
Handke dikenal sebagai pengagum berat mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic, yang meninggal pada 2006 saat didakwa di pengadilan Den Haag atas kejahatan perang dan genosida.
Handke mengklaim bahwa masyarakat Muslim Bosnia di Sarajevo telah bunuh diri, dia tidak pernah percaya bahwa Serbia telah melakukan genosida di Srebrenica.
Handke juga mengunjungi Milosevic di penjara dan mencoba bersaksi untuk mendukungnya.
“Saya di sini untuk Yugoslavia, untuk Serbia, untuk Slobodan Milosevic,” kata Handke dalam pidatonya pada 2006 untuk Milosevic.[fq/anadolu]